Pernahkah kamu menonton film yang membuatmu terdiam, bukan karena bingung, tapi karena tersentuh terlalu dalam?
Film yang membuatmu menahan napas, lalu tiba-tiba mata berkaca-kaca karena menyadari sesuatu yang selama ini kamu abaikan?
Film LAURA bukan sekadar tontonan. Ia adalah cermin. Ia membuat kita merenung tentang arti hidup, makna perjuangan, dan seberapa dalam kita menghargai waktu yang kita miliki. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang gadis bernama Laura. Ia bukan tokoh rekaan. Ia adalah pejuang hidup yang nyata, yang memilih tersenyum meski sedang bertarung dengan penyakit yang tak ringan. Melalui kisah Laura, kita diajak melihat bahwa kekuatan sejati bukan soal otot atau keberanian, tapi soal hati yang tetap hangat meski tubuhnya melemah.
Tanpa efek berlebihan atau drama murahan, film ini bermain di ruang-ruang hening di tatapan mata, di napas yang berat, di pelukan yang sunyi. Akting yang natural, dialog yang tulus, dan visual yang hangat menjadikan LAURA sebagai film yang berbicara langsung ke dalam hati. Kita sering lupa bersyukur. Lupa bahwa bernapas tanpa alat bantu adalah nikmat. Bahwa berjalan sendiri adalah anugerah. Dan bahwa dicintai tanpa syarat adalah keajaiban. Film LAURA mengingatkan kita pada semua itu bukan dengan ceramah, tapi dengan kejujuran dan ketulusan.
Kalau kamu mencari film yang akan mengubah cara pandangmu terhadap hidup, LAURA adalah jawabannya.
Ini bukan soal menangis karena sedih ini tentang tersentuh karena merasa hidup kembali.
🎥 Sudah tayang di LAYAR21, kamu bisa menyaksikan sendiri kisah Laura yang menggugah dan menghangatkan hati.
“Kita sering mencari-cari arti hidup di tempat yang jauh, padahal jawabannya ada di napas terakhir seseorang yang tetap tersenyum.”
— LAURA