A Copy Of My Mind ~ Cinta Terselip Di Balik DVD Bajakan

Diposting pada Dilihat: 0

Film A Copy Of My Mind karya Joko Anwar bukan sekadar kisah cinta biasa. Film ini adalah potret jujur kehidupan kelas pekerja di Jakarta yang dibalut dengan kehangatan, kesunyian, dan kritik sosial yang halus namun menohok. Dibintangi oleh Tara Basro dan Chicco Jerikho, film ini membawa penonton menyelami keseharian dua jiwa sederhana yang bertemu dalam takdir yang tak terduga, di tengah kerasnya kehidupan kota metropolitan.

Cerita berfokus pada Sari, seorang wanita muda yang bekerja di salon kecantikan kecil di Jakarta. Setiap harinya ia sibuk melayani pelanggan yang datang dan pergi tanpa banyak perubahan berarti dalam hidupnya. Kesederhanaan rutinitas itu membuat hidup Sari terasa monoton dan melelahkan. Satu-satunya hiburan baginya adalah menonton film-film bajakan yang ia beli dari toko DVD di pinggir jalan. Di kamar kosnya yang sempit dan panas, Sari larut dalam dunia film, mencari arti kebebasan yang tidak bisa ia rasakan di dunia nyata.

Hidup Sari berubah ketika ia bertemu Alek, seorang penerjemah teks DVD bajakan yang juga hidup pas-pasan. Dari pertemuan sederhana itu, tumbuhlah hubungan yang manis namun getir. Cinta di antara mereka tidak dibangun dengan kemewahan atau janji manis, melainkan dengan rasa saling memahami dan kebutuhan untuk ditemani dalam kesunyian. Namun di balik kisah cinta itu, film ini menyentuh lapisan yang lebih dalam kehidupan orang kecil yang terjepit di tengah ketimpangan sosial, politik yang busuk, dan kerasnya perjuangan bertahan hidup di ibu kota.

Joko Anwar menghadirkan Jakarta sebagai karakter tersendiri. Kota ini tidak digambarkan glamor seperti dalam iklan atau film komersial, melainkan penuh debu, bising, dan muram. Kamera bergerak mengikuti kehidupan Sari dan Alek dengan gaya dokumenter yang intim. Penonton seolah diajak mengintip kehidupan nyata warga biasa yang jarang tersentuh kamera mereka yang bekerja tanpa henti, bermimpi tanpa kepastian, dan mencintai tanpa jaminan kebahagiaan.

Tara Basro tampil sangat memukau sebagai Sari. Ia berhasil menggambarkan sosok wanita sederhana yang kuat namun rapuh, keras kepala namun penuh kasih. Sementara Chicco Jerikho menghadirkan karakter Alek dengan ketenangan dan kedalaman yang membuatnya tampak nyata. Chemistry keduanya alami dan tulus, membuat penonton ikut merasakan hangatnya hubungan dua manusia yang mencoba bertahan di tengah dunia yang tak adil.

Selain kisah personalnya, film ini juga menyelipkan kritik sosial dan politik. Melalui perjalanan Sari yang tanpa sengaja menemukan rekaman video sensitif, film ini memperlihatkan sisi gelap kekuasaan dan korupsi yang menyelimuti Jakarta. Namun Joko Anwar menyajikannya tanpa dramatisasi berlebihan semua mengalir apa adanya, seolah penonton sedang menonton potongan kehidupan nyata.

Secara sinematografi, film ini menggunakan tone warna yang natural, pencahayaan yang seadanya, dan lokasi-lokasi yang benar-benar hidup. Semua itu menciptakan suasana realistis yang membuat cerita semakin menyentuh. Musiknya pun minim, memberi ruang bagi keheningan dan suara kota yang menjadi bagian dari narasi emosional.

A Copy Of My Mind bukan hanya tentang cinta dua insan, tapi juga tentang perjuangan hidup, moralitas, dan keberanian menemukan makna di tengah keterbatasan. Film ini mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan di tempat paling sederhana di balik senyum, di ruang sempit, atau bahkan di tumpukan DVD bajakan yang penuh debu.

🎬 Kalau kamu mencari film Indonesia yang jujur, menyentuh, dan penuh makna, jangan lewatkan A Copy Of My Mind di LAYAR21! Rasakan kisah cinta yang membumi dan refleksi sosial yang relevan sampai hari ini film ini akan membuatmu berpikir, merasakan, dan mungkin, diam sejenak menatap hidupmu sendiri.