Bagi sebagian orang, cinta sejati hanya akan dikenang setelah maut memisahkan. Namun, bagi Salim, cinta tidak berhenti di liang kubur. Selama 14 tahun, ia hidup dalam kesunyian, setia pada janji yang pernah ia ucapkan kepada mendiang istrinya, Rifa. Janji itu sederhana tapi berat ia tak akan pernah menikah lagi.
Hidupnya hanya dipenuhi kenangan, foto-foto lama, dan kehadiran putri semata wayangnya, Nasya, yang kini beranjak dewasa. Salim mencoba terlihat tegar di hadapan anaknya, tetapi jauh di dalam hatinya, ada kerinduan yang tak pernah bisa padam.
Namun, takdir membawa kejutan ketika seorang wanita bernama Mila hadir dalam hidup mereka. Sosoknya begitu mirip dengan Rifa senyum, tatapan, kelembutan semuanya seolah membangkitkan kembali cinta lama yang selama ini terkunci rapat. Dari sinilah konflik besar dimulai.
Salim dihantui dilema :
👉 Haruskah ia tetap teguh pada janjinya pada Rifa?
👉 Atau berani membuka hati, memberi dirinya kesempatan kedua untuk kembali bahagia?
Yang membuat film ini berbeda adalah lapisan spiritual yang kental. Rifa digambarkan masih “hadir”, seolah menjadi arwah yang tidak rela melepas suaminya. Ia masih ingin menjaga janji cinta, meski dirinya sudah tiada.
Di sisi lain, Mila hadir sebagai cermin masa lalu sekaligus peluang masa depan. Kehadirannya membuat Salim bingung apakah ini hanyalah kebetulan, ataukah tanda dari takdir.
Sementara itu, Nasya yang akan segera menjadi seorang ibu, berada di posisi sulit. Ia ingin melihat ayahnya bahagia, namun juga tak ingin “mengkhianati” kenangan ibunya. Konflik ini membuat cerita film semakin emosional, menyentuh, dan terasa sangat dekat dengan kehidupan nyata.
Salah satu kekuatan film ini adalah sinematografi. Setiap adegan digarap penuh detail: cahaya senja yang melambangkan kehilangan, keheningan rumah yang mengingatkan pada kesepian, hingga tatapan penuh cinta yang terasa nyata.
Ditambah dengan musik latar yang syahdu, penonton akan dibawa larut dalam setiap emosi karakter. Saat Salim termenung memandang foto Rifa, atau ketika Mila tanpa sadar mengulang kebiasaan kecil Rifa, penonton akan ikut merasakan perih sekaligus hangatnya cinta.
Film LEBIH DARI SELAMANYA bukan hanya tentang cinta romantis. Ia adalah refleksi tentang hidup:
-
Tentang kesetiaan yang indah, tapi juga menyakitkan bila terlalu mengikat.
-
Tentang kehilangan yang menghancurkan, namun juga memberi ruang untuk bangkit.
-
Tentang cinta sejati yang tidak selalu berarti bertahan, tapi juga keberanian untuk merelakan dan melangkah maju.
Film ini mengajak kita semua bertanya pada diri sendiri, Apakah cinta sejati hanya ada sekali seumur hidup, ataukah hati manusia selalu punya ruang untuk mencinta lebih dari sekali?
🎬 Tonton Eksklusif Di LAYAR21!
LEBIH DARI SELAMANYA – Janji Cinta Terus Hidup Meski Maut Memisahkan adalah film yang akan membuatmu menangis, tersenyum, dan merenung panjang setelah selesai menontonnya.
📺 Saksikan Hanya Di LAYAR21
✨ Rasakan getaran cinta yang melintasi batas kehidupan, dan buktikan bahwa ada cinta yang bisa… LEBIH DARI SELAMANYA.